21 Maret, 2009

EDEMA

Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badn serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.
Edema ialah edema biasa yang terjadi pada kehamilan normal sehingga edema bukan tanda pre eklampsi yang dapat dipercaya kecuali jika edema juga dimulai terjadi pada tangan dan wajah. Kadng-kadang edema tidak terlihat jelas pada pemeriksan teapi termanifestasi sendiri dalam bentuk kenaikan berat badan yang mendadak sebanyak 1 kg/lebih dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan adalah indikasi pre eklampsi.
Edema dapat terjadi di bagian berikut:
• Bagian depan kaki
• Tangan dan jari tangan
• Wajah dan kelopak mata
• Dinding abdomen
• Vulva
• Daerah sacrum
Swelling atau bengkak atau edema selama kehamilan adalah biasa. Tubuh bumil memproduksi 50% lebih banyak darah dan cairan lain untuk kebutuhan bayi. Kelebihan darah dan cairan lain tersebut membutuhkan tempat dan menyebakan bengkak-bengkak pada tangan, wajah, kaki, angkel, dan paha atau betis.
Edema biasa nampak pada bulan ke-5 dan lebih pada trimester ketiga. Beberapa hal yang memicu parahnya edema adalah:
• Cuaca panas
• Berdiri terlalu lama
• Kecapekan
• Kebanyakan sodium, biasanya pada garam
• Kebanyakan cafein
• Kurang potassium
Mengatasi edema/bengkak-bengkak/swelling dengan cara:
• Tidak berdiri terlalu lama
• Gag panas-panasan di luar
• Rebagan dengan kaki agak terangkat
• Sepatu/sandal yang enak, jangan yang berhak tinggi
• Pake stocking ketat tapi tidak nyekik, ada yang khusus buat bengkak
• Jangan pakai pakaian ketat
• Pijit
• Minum air putih sebanyak-banyaknya
• Kurangi sodium pada garam
Edema atau swelling atau bengkak-bengkak pada kehamilan bisa berbahaya apabila disertai dengan tekanan darah tinggi. Hal tersebut tanda-tanda pre-eklampsia atau keracunan janin.
Preeklamsia adalah masalah umum yang timbul saat kehamilan. Preeklamsia adalah tingginya tekanan darah dan kelebihan kadar protein dalam urin setelah kehamilan berusia 20 mingu. Seringkali preeklamsia ini hanya merupakan peningkatan tekanan darah. Tetapi bilatidak dijaga kemungkinan dapat berakibat fatal, kemungkinan komplikasi pada ibu dan bayinya.
Satu-satunya pengobatan yang paling manjur adalah dengan segera melahirkan, terutama bila preeklamsia ini terjadi saat kehamilan mendekati masa-masa kelahiran. Teapi jika preeklamsia ini terjadi pada masa awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup untuk lahir.

TANDA DAN GEJALA
Tanda preeklamsia adalah dengan naiknya tekanan darah (hipertensi) dan terdapatnya kadar protein dalam urin yang berlebihan (proteinuria) setelah kehamilan mencapai 20 minggu. Kelebihan protein ini akan mempengaruhi kerja ginjal. Beberapa tanda dan gejala lain dapat datang bertahap maupun tiba-tiba seperti:
• Sakit kepala
• Masalah penglihatan, termasuk kebutaan sementara, pandangan buram dan lebih sensitive pada cahaya atau silau
• Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah rusuk sebelah kanan
• Muntah
• Pusing
• Berkurangnya volume urine
• Berat badan yang naik secara cepat, biasanya di atas 2 kg per minggu
Pembengkakan (edema) pada wajah dan tangan sering menyertai preeklamsia walaupun tidak selalu merupakan gejala dari preeklamsia karena edema ini terjadi juga pada kehamilan yang normal.
Selain preeklamsia ini, beberapa kelainan tekanan darah saat hamil antara lain:
• Hipertensi kehamilan. Ibu hamil dengan hipertensi kehamilan tidak terdapat kelebihan protein dalam urin. Hipertensi kehamilan ini mungkin dapat berkembang menjadi preeklamsia
• Hipertensi kronis. Tingginya tekanan darah yang terjadi sebelum kehamilan mencapai usia 20 minggu atau sampai 12 bulan setelah kelahiran.
• Preeklamsia superimpose pada hipertensi kronis. Istilah ini menggambarkan ibu dengan hipertensi kronis sebelum kehamilan dan berkembang lebih buruk dengan protein urin berlebihan saat kehamilan.

PENYEBAB
Preeklamsia dahulu disebut sebagi toksemia, karena diperkirakan adanya racun dalam aliran darah pada ibu hamil. Walaupun teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab preeklamsia sesungguhnya belum diketahui. Yang mungkin menyebabkan antara lain:
• Kelainan aliran darah menuju rahim
• Kerusakan pembuluh darah
• Masalah dengan system ketahanan tubuh
• Diet atau konsumsi makanan yang salah

FAKTOR RESIKO
Preeklamsia hanya terjadi pada kehamilan. Factor penyebab resiko yang terlibat antara lain:
• Sejarh preeklamsia. Ibu hamil dengan sejarah keluarga menderita preklamsia akan meningkatkan resiko terkena preklamsia pula
• Kehamilan pertama. Resiko terkena preklamsia akan lebih tinggi pada ibu hamil saat kehamilan pertama
• Usia. Ibu hamil berusia di atas 35 tahun akan lebih besar resikonya menderita preeklamsia
• Obesitas. Preklamsia lebih banyak menyerang ibu hamil yang mengalami obesitas
• Kehamilan kembar. Mengandung bayi kembar juga meningkatkan resiko preklamsia
• Kehamilan dengan diabetes. Wanita dengan diabetes saat hamil memiliki resiko preeklamsia seiring perkembangan kehamilan
• Sejarah hipertensi. Kondisi sebelum hamil seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit ginjal atau lupus akan meningkatkan resiko terkena preklamsia
Penelitian tahun 2006 terhadap ibu hamil dengan kadar protein menemukan bahwa protein ini mempengaruhi perkembangan dan fungsi pembuluh darah, membantah teori bahwa preklamsia disebakan oleh ketidaknormalan pembuluh darah menuju plasenta. Tetapi pemeriksaan darah tetap merupakan alat yang efektif untuk mendiagnose preklamsia.
PEMERIKSAAN dan DIAGNOSA
Akan dinyatakan terkena preklamsia jika anda mengalami hipertensi dan kadar protein urin yang tinggi pada umur kehamilan di atas 20 minggu. Biasanya terdiagnose secara tidak sengaja saat pemeriksan rutin sebelum kelahiran.
Tekanan darah yang normal pada saat kehamilan adalah lebih rendah dari 130/85 mmHg. Jika terbaca di atas 140/90 mmHg masih dapat dinyatakan normal bila dilakukan sekali. Tetapi pemeriksaan ulang yang menunjukkan pembacaan tidak normal dapat dikategorikan merupakan indikasi ketidaknormalan. Biasnya akan melakukan pemeriksaan lebih teliti dan bila mungkin akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui kadr protein dalam urin.
Jika dinyatakan menderita preklamsia, maka akan menganjurkan untuk memeriksakan hati dan ginjal. Pemeriksaan sel darah juga dilakukan untuk memeriksa kemungkinan sel yang dapat menghambat aliran darah. Dokter juga akan memeriksa lebih teliti dan memonitor lebih ketat perkembangan janin, biasanya dengan USG.
Untuk menjaga janin tetap memperoleh pasokan oksigen dan makanan yang cukup, maka dianjurkan ibu hamil dengan preklamsia untuk melakukan tes stress janin yang mengukur pergerakan bayi dan denyut jantung bayi.

KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi preklamsia antara lain:
• Berkurangnya aliran darah menuju plasenta. Preklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat berakibat pertumbuhan janin melambat atau kelahiran dengan berat bayi berkurang.
• Lepasnya plasenta. Preklamsia dapat meningkatkan resiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir. Selanjutnya dapat menyebabkan perdarhan dan kemungkinan dapat megamcam bayi maupun ibunya.
• Sindrom HELLP. HELLP adalah singkatn dari Hemolyssi (perusakans el darh merah), Elevated liver enzyme dan low platelet count (meningkatkan kadar enzin dalam hati dan rendahnya jumlah sel darh dalam keseluruhan darah). Gejalanya antara lain pening dan muntah, sakit kepala dan nyeri perut atas.
• Eklamsia. Jika preklamsia tidak terkontrol maka terkjadi eklamsia. Eklamsia ini dapat berujung pada kerusakan permanent organ tubuh ibu seperti otak, hati atau ginjal. Jika eklamsia tidak terkontrol dapat menyebabkan koma, kerusakan otak bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.

TERAPI DAN PENYELAMATAN
Obat satu-satunya yang manjur adalah dengan segera melakukan kelahiran. Tetapi jika preklamsia terjadi pada awal masa kehamilan maka yang bias dilakukan antara lain:
• Bed rest. Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta untuk mencoba mempertahankan janin. Anda akan diharuskan berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar diperlukan. Tekanan darah dan kadar protein urin juga akan dimonitor secara ketat. Jika preklamsia ini sudah parah, maka kemungkinan akan disarankan untuk beristirahat di rumah sakit. Rumah sakit akan melakukan tes stress janin untuk memonitor perkembangan janin.
• Obat hipertensi. Dokter dapat merekomendasikan pemakaian obat penurun tekanan darah. Pada preklamsia parah dan sindrom HELLP, obat costicosteroid dapt memperbaiki fungsi hati dan sel darh. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh untuk kemungkinan penanganan kelahiran premature.
• Melahirkan. Melahirkan adalah cara terakhir mengatasi preklamsia. Pada preklamsia akut/parah maka dokter akan menganjurkan kelahiran premature untuk mencegah akibat yang lebih buruk. Tetapi kelahiran ini juga diperlukan kondis minimal seperti kesiapan tubuh ibu, kondisi janin. Diharapkan tekanan darah akan segera turun setelah proses kelahiran dan akan normal setelah beberapa hari.

PENCEGAHAN
Belum diketahui sebab pasti penyebab preklamsia. Mengurangi konsumsi garam diperkirakan juga tidak efektif menurunkan resiko preklamsia. Cara terbaik adalah memeriksakan secara teratur kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnose lebih awal akn memudahkan dokter menyarnkan terapi yang lebih tepat untuk ibu dan janinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Home Design. Powered by Blogger